Kenali Tentang Mental Illness
Assalamu'alaikum teman-teman. Kembali lagi nih sama saya. Sekarang, saya akan sharing tentang salah satu penyakit yang sedang booming di tahun 2019 ini. Rasanya asyik aja bahas ini diakhir tahun. Bisa nambah ilmu dan bisa jadi kalian pernah ngalamin juga hal kayak gini😁
Oke, yang akan saya bahas adalah "Mental Illness". Mental illness itu salah satu penyakit yang mempengaruhi kejiwaan pada manusia. Penyakit ini tidak hanya diderita oleh mereka yang memang mempunyai kebutuhan khusus (mental disorder yang memang bawaan dari lahir) aja loh, kita aja yang normal bisa terkena penyakit itu. Gejalanya banyak banget. Ada yang diawali dengan self-harm (perilaku menyakiti diri sendiri), ada yang diawali dengan banyaknya tekanan (bullying, trauma, permasalahan broken home, putus cinta, dll), ada yang memang disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan (narkoba sejenis ganja, sabu, atau jenis lainnya).
Di tahun 2019 ini, saya sering lihat video-video para vlogger ataupun artis yang memang menderita mental illness. Awalnya yang saya tahu yah, hanya Marshanda saja. Tapi ternyata, banyak orang-orang di luar sana yang terlihat biasa saja, padahal keparahan mental illness nya tuh sangat luar biasa. Dan lebih parahnya lagi, mental illness tuh belum ada obat akurat untuk benar-benar bisa menyembuhkan penyakitnya secara total, bahkan si penderita harus mengonsumsi obat untuk mengontrol mood nya seumur hidup. Gak kebayang sih seumur hidup harus berhadapan dengan obat-obat yang kalau terlewat aja satu kapsul, itu tuh bisa berdampak banget sama mood nya.
Biasanya, penderita mental illness ini tidak mempunyai self-control, intinya mereka tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Ketika sedang dipuncak 'manik' atau puncak kesenangan, mereka bisa meluapkan kesenangannya secara berlebihan. Maksudnya, ketika kesenangan manusia normal itu diangka 50%, mood mereka berada dititik tertinggi orang normal biasa, bisa di 80% sampai tidak terkontrol, begitu pun tingkat 'depression' nya. Ketika orang normal berada diangka 50% mereka bisa berada ditingkat terendah, bahkan banyak kasus-kasus bunuh diri yang terjadi akibat tidak adanya self-control dalam dirinya.
Lalu, kenapa sih tahun 2019 ini banyak banget penderita mental illness? Terlebih penderitanya tuh rata-rata anak muda.
Oke, saya pribadi memiliki asumsi bahwa hal ini bisa terjadi karena 2 faktor. Pertama, faktor internal yaitu kepribadian yang ada di dalam dirinya, dan yang kedua faktor eksternal bisa disebabkan oleh pengaruh keluarga, teman, ataupun lingkungan sekitarnya.
Faktor pertama. Kita tahu bahwa semua manusia mempunyai kepribadian yang berbeda. Apa kita bisa mengetahui kepribadian kita itu seperti apa? Cara mengetahui kepribadian kita bisa ditempuh dengan beberapa cara. Ada yang menggunakan cara test kepribadian yang sering dilakukan oleh banyak orang. Test kepribadian ini mengandalkan kuesioner sebagai alat ukur agar dapat mengetahui kita itu seperti apa sih? Hasilnya beragam, ada yang dikategorikan INTJ, dan lain-lain. Cara lain, yah dengan mengukur pribadi secara mandiri. Maksudnya, kita bisa tahu sikap kita seperti apa ketika kita sering melakukan evaluasi diri. Hal ini bisa dilakukan dengan menanyakan orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, teman sekelas, ataupun tetangga. Mereka bisa menilai sikap kita secara objektif. Bukan hanya orang lain saja yang bisa menilai, kita juga bisa menilai kepribadian kita secara mandiri. Kita bisa tahu sikap kita seperti apa ketika kita sedang berada di kamar sendirian. Coba tulis hal baik apa yang dilakukan setiap harinya dan hal buruk apa yang dilakukan setiap harinya. Dengan mengevaluasi diri, kita bisa lebih mengenal diri kita secara utuh.
Faktor kedua adalah faktor eksternal. Ini bisa jadi sebagai faktor terbesar banyaknya penderita mental illness di tahum 2019. Kenapa sih para penggiat entertaiment bisa secara mudahnya terkena penyakit tersebut? Salah satunya akibat social media. Hal yang menjadi urgensi masyarakat indonesia adalah sikap tidak terpujinya masyarakat yang menyalahgunakan socmed sebagai ajang bullying. Bullying melalui socmed memang tidak dilakukan secara langsung, namun pengaruhnya lebih besar daripada bullying yang memang secara visual terlihat. Kedua sikap itu memang tidak baik, sangat tidak terpuji malah. Namun, kebanyakan anak muda sekarang lebih berani melakukan bullying melalui socmed karena mereka rasa hal itu aman-aman saja buat dirinya, tapi tidak tahu dampak yang ditimbulkan akibat perilakunya tersebut.
Miris memang, ketika banyak kasus bunuh diri dan pembunuhan akibat penyalahgunaan socmed.
Terus, apa yang harus kita lakukan agar kita bisa terhindar dari mental illness?
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendekatkan diri kita kepada Sang Maha Pencipta. Kita punya Tuhan, tempat kita berserah dan mencurahkan segala isi hati kita. Kebanyakan yang memiliki mental illness juga disebabkan karena memang iman mereka sudah hilang. Mereka merasa bahwa tidak ada satu pun yang peduli dengab mereka. Mereka merasa hidup sendiri, semua orang di sekitarnya membencinya, padahal mereka punya Tuhan yang memang tidak pernah meninggalkan mereka.
Hal kedua yang harus dilakukan adalah coba deh kita self-love, belajar buat mencintai diri sendiri, peduli sama diri sendiri. Buat terhindar dari mental illness tidak harus melalui jalur pengobatan ke-psikolog ataupun ke psikiater, kita bisa mengobatinya sendiri. Self-healing istilah yang sering kita dengar sebagai upaya pengobatan secara mandiri agar kepribadian kita dapat terkontrol. Self-healing ini sangat diperlukan untuk kita agar bisa menciptakan self-love agar kita bisa menemukan titik self-control kita dan kita bisa menghadapi segala permasalahan secara bijak tanpa melakukan self-harm ataupun hal lain yang memang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Okay, guys. Hanya se-singkat itu yang bisa saya share. Kalau mau lebih afdhal nya lagi, kalian bisa banget baca-baca buku tentang mental illness ataupun tentang self-healing yang sudah pasti sumbernya akurat. Semoga postingan ini bisa menambah khazanah ke-ilmuan kalian yah.
"Sampaikanlah walaupun satu ayat~"
Terima kasih sudah berkunjung ke blog API PENMAS🔥 Jangan lupa support terus blog ini agar bisa sharing lebih banyak ilmu tentang apapun. Kalau mau request postingan, boleh banget hubungi social media saya yang sudah tertera di blog yah.
Bye.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh👌
Komentar
Posting Komentar